“Author Archive”
Stories written by Suparto Brata

MEMBACA BUKU MENGUBAH TAKDIR

baca2

Saya meramalkan Deklarasi Surabaya Cerdas dan Jujur akan gagal, kalau 12 tahun ke depan ini putera bangsa Indonesia tetap masih hanya menjalani hidup kodrati menerima takdirnya. Menjalani hidup kodrati ialah usaha mencapai segala kemakmuran hidup hanya dengan mengandalkan kepekaan indrawi (pancaindra) terutama melihat dan mendengar. Meminjam istilah Prof. DR Ayu Sutarto, MA, masyarakat Indonesia terkungkung [...]

| | Read More »

Resensi Novel-novel Jawa Suparto Brata

nonapawestri

I Nona Sekretaris. Gadis Sragen yang sukses menempuh hidup di Kota Metropolitan Oleh: Dra Sriyanti, M.Si “Begini. Bikinkan surat jawaban untuk Holiday on Ice ini. Katakan bahwa fasilitas gedong untuk ice skating di Surabaya tidak ada. Jadi tidak mungkin main pentas di sana. Ini suratnya dan alamatnya di Amerika.” Sirtu terima surat itu, lalu keluar. [...]

| | Read More »

OBITUARI

Elisabet

Liz Taylor, Sakit Sepanjang Hidup Kompas Sabtu 1 Maret 1997, dua hari setelah ulang tahun perempuan hebat Elizabeth Taylor ke 65 menulis: Apa yang menandai ulang tahunnya ke-65? Operasi tumor otak. Ia mampu melewati masa kritisnya sesudah seminggu terbaring di rumah sakit, dan merayakan hari jadinya tepat pada hari Kamis 27 Februari lalu di rumah. [...]

| | Read More »

CITRA BELANDA DALAM KARYA PROSA SUPARTO BRATA

Untitled-1

Yulitin Sungkowati Balai Bahasa Surabaya. Abstract This paper is aimed to study how Ducth is depicted in Suparto Brata’s prose, especially in novel Gadis Tangsi (2004), Mencari Sarang Angin (2005), and Kerajaan Raminem (2006).  In the novel, Dutch is not depicted as a colonial that crush and make suffering, but as rescuer, protector, prosperous giver, [...]

| | Read More »

Deklarasi Geram

| | Read More »

REMBUK TUGU PAHLAWAN

scan0001

KAMIS, 9 DESEMBER 2010 Semanggi Room Graha Pena, Jawa Pos, Surabaya Nama saya BUKAN ABUBAKAR BAWASIR dari Ngruki, BUKAN SYEH PUJI dari Ungaran. Nama saya Suparto Brata, lahir di SURABAYA (DELTA) PLAZA, dekat MONUMEN KAPAL SELAM, hari Sabtu Legi Februari 1932. Saya hidup dengan kiat hidup menulis buku (sastra). Masyarakat sastra TIDAK MUDAH DILIHAT, DAN [...]

| | Read More »

Saksi Mata | Suparto Brata, 2002

timthumb.php

by ANTONIO CARLOS Published November 8, 2010 Buku ini dihadiahkan Pak Suparto Brata sendiri kepada C2O. Resensi kali ini ditulis oleh Antonio Carlos, salah satu pendiri SurabayaFood.com. Nantikan juga artikel mengenai kuliner Surabaya oleh Carlos dan ulasan buku Pak Brata lainnya! Selama bulan November 2010, C2O bekerja sama dengan komunitas Surabaya Tempo Dulu, menampilkan ulasan-ulasan [...]

| | Read More »

PASARTURI HINGGA 1982

pas0005

Oleh Suparto Brata, pensiunan pegawai pemkot Surabaya. Asal mula Pasarturi. “Di Kembang Sri, Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dengan menyeberangi Bengawan. Dari 300 pengikutnya tinggal 12 orang saja. Yang lain ditangkap dan dibunuh oleh pasukan Jayakawang. Dengan letih, lesu dan putusasa Raden Wijaya melanjutkan pelariannya ke utara. Sampai di Desa Kudadu, kedatangannya disambut dengan ramah [...]

| | Read More »

Dari Surabaya untuk Indonesia

walikota

foto: Suparto Brata sedang memberikan makalah Kronologis Peristiwa Surabaya Agustus-Desember 1945. * Kota Surabaya mendapat julukan Kota Pahlawan jelas karena jasa-jasa gerakan para bonek (bondo nekad) serentak Arek-arek Surabaya dalam Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Gerakan para Bonek membela negara Indonesia setelah diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 diawali dari kebenciannya kepada orang-orang Belanda yang [...]

| | Read More »

KRONOLOGIS PERISTIWA DI SURABAYA Agustus – Desember 1945

sby

17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia diumumkan di Jakarta jam 10 pagi. Berita dengan kode morse diterima di kantor berita Domei (Jl. Pahlawan 29) jam 11 pagi. Berita sempat diralat bahwa kejadian proklamasi itu tidak benar. Tapi orang Indonesia yang bekerja di Domei kadung membaca yang sudah diketik huruf ABC. Domei merupakan kantor berita [...]

| | Read More »