MENGAPA TANGGAL 31 MEI
Seperti seorang manusia, sebuah
Atas dasar kenyataan seperti ini, sejak tahun tujupuluhan masyarakat
1. Prof. A.G. Pringgodigdo, SH., pensiunan Rektor Universitas Airlangga selaku Penasehat merangkap anggota.
2. Prof. Drs. S. Wojowasito, Mahaguru IKIP Negeri Malang, selaku Ketua I merangkap anggota.
3. Prof. Koentjoro Poerbopranoto, SH, Mahaguru Fakultas Hukum Universitas Airlangga, selaku Ketua II merangkap anggota.
4. Drs. Prajogo, Kepala Pembinaan Museum Jawa Timur, selaku Ketua III merangkap anggota.
5. Kolonel Laut Dr. Soegiarto, Kepala SKARDA DAERAH IV Surabaya, selaku anggota.
6. Drs. M.D.Pakiding, pegawai kantor Pemerintah Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Suyrabaya, selaku Sekretaris merangkap anggota.
7. Drs. Issatrijadi, dosen Fakultas Sosial IKIP Negeri Surabaya, selaku anggota.
8. Drs. Heru Soekadri, dosen Fakultas Sosial IKIP Negeri Surabaya, selaku anggota.
9. Banoe Iskandar, Pensiunan Kepala Inspeksi Kebudayaan Jawa Timur, selaku anggota.
10. Wiwiek Hidayat, pemimpin LKBN “Antara” Cabang Surabaya, selaku anggota.
11. Tadjib Ermadi, redaksi Majalah “Jaya Baya” , selaku anggota.
12. Soenarto Timoer, selaku anggota.
13. Soeroso, pensiunan Komisaris Polisi, selaku anggota.
Selama
Dalam laporan hasil kerjanya itu, Team mengajukan perumusan tiga alternatif dan satu minderheids nota yang biasa dipakai untuk menentukan hari jadi Kota Surabaya. Kepada Pemerintah Daerah Kotamadya diusulkan agar memilih salah satu untuk ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Kota Surabaya. Adapun ketiga alternatif itu adalah:
a. 31 MEI 1293, yaitu saat kemenangan tentara Raden Wijaya dalam mengusir tentara Tartar dari daerah Ujunggaluh, nama
b. 11 SEPTEMBER 1294, yaitu saat penganugerahan tanda jasa kepada Kepala Desa Kudadu beserta rakyatnya atas jasa-jasa mereka membantu perjuangan Raden Wijaya. Tanggal ini merupakan laporan ilmiah dari Prof. Koentjoro Poerbopranoto, SH.
c. 7 JULI 1358, yaitu sebuah tanggal dari Prasastri Trowulan yang untuk pertama kalinya menyebut nama
Sebuah minderheids nota (karena dianggap muda atau belakangan) yang juga diusulkan oleh Team yalah tanggal 3 November 1489. Kertas kerja yang ditulis oleh Soeroso ini mendasarkan pembuktiannya pada sebuah tanggal yang tertera dalam Prasasti Jiu, yalah saat Adipati Surabaya menurut Pakem melakukan pemerintahan.
Sebagai pembuktian sejarah, ke empat tanggal hasil penelitian Team itu memang merupakan hasil maksimal dengan alternatif yang sama kuatnya. Sebab masing-masing didukung oleh argumentasi yang terperinci berdasarkan dokumen-dokumen kuna termasuk yang otentik dari jamannya. Tetapi tentu saja tidak bisa menggunakan ke empat-empatnya bersama sebagai hari jadi.
Dengan surat tertanggal 27 Desember 1973 No. 0.104/29, Walikota Surabaya menyampaikan laporan hasil kerja Team itu kepada DPRD Kotamadya Surabaya, dan sekaligus mengusulkan agar tanggal 31 Mei 1293 yang dipilih sebagai Hari Jadi Kota Surabaya. Usul pemilihan tanggal ini tentu saja bukan karena asal pilih atau karena diundi, melainkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan historis, idealisme dan spirituil yang sesuai dengan perkembangan
Untuk membahas laporan ilmiah Team Penelitian Hari Jadi Kota Surabaya serta usul Walikota tentang pemilihan tanggal 31 Mei 1293, DPRD Kotamadya Surabaya pada tanggal 7 November 1974 membentuk Panitia Khusus. Dalam rapat pleno DPRD tanggal 6 Maret 1975, Panitia Khusus menyampaikan kesimpulannya bahwa usul pemilihan tanggal 31 Mei 1293 dapat diterima dan disetujui. Untuk persetujuan ini telah dikeluarkan Surat Keputusan No. 2/DPRD/Kep/75 tanggal 6 Maret 1975. Dan kemudian dengan Surat Keputusan Walikotamadya Surabaya No. 64/WK tanggal 16 Maret 1975, ditetapkan tanggal 31 Mei 1293 sebagai Hari Jadi Kota Surabaya.
Namun demikian masih ada satu hal yang selalu harus dicatat dalam penelitian sejarah seperti ini. Yalah bahwa hasil penelitian sering baru merupakan hipotese karena tidak lengkapnya dokumen dan bukti-bukti otentik yang meyakinkan. Boleh jadi hipotese yang berhasil disusun saat ini adalah perumusan berdasarkan bukti-bukti mutakhir yang bisa didapati secara maksimal. Tetapi bukan tidak mungkin bahwa pada suatu ketika nanti ditemukan lagi bukti dan fakta baru yang lebih kuat. Hari Jadi Kota Surabaya yang lebih tepat mungkin saja bisa berubah dari tanggal 31 Mei 1293. Bahkan mungkin juga meleset dari ke tiga tanggal lainnya hasil penelitian Team itu.
Karena itu dalam Surat Keputusan mengenai Hari Jadi Kota Surabaya juga disertai catatan bahwa penetapan itu masih ada kemungkinannya untuk ditinjau kembali kalau bukti dan fakta yang lebih kuat ditemukan pada suatu ketika nanti. Dan sementara ini kita pakai tanggal 31 Mei 1293 sebagai tanggal yang memiliki perumusan paling sesuai dengan sejarah Kota Surabaya.
Catatan 31 Mei 1978
Ketika saya pegawai Pemkot Surabaya.