UJIAN SEKOLAH DI ZAMAN SAYA
Saya menjalani sekolah selama di SD (dulu SR) klas 1- klas 6, di SMP klas 1 – klas 3, di SMA klas 1 – klas 3. Oleh karena waktu itu dalam keadaan perang, saya mengalami zaman Belanda, zaman Jepang, zaman Perjuangan RI, zaman RI merdeka, maka laju sekolah saya tidak selama 12 tahun. Yaitu masuk sekolah di Sragen tahun 1938, zaman Jepang di Surabaya, zaman Perjuangan RI di Probolinggo, hingga lulus sekolah SD di Probolinggo tahun 1946. Lalu meneruskan sekolah SMP di Probolinggo masuki klas 1 tahun 1946, Probolinggo diduduki pasukan Belanda 1947 saya lari ke daerah RI di Sragen (klas 1-2 SMP), Pemulihan kedaulatan RI tahun 1949 saya kembali ke Surabaya, masuk sekolah SMPN, gedungnya pindah-pindah dari Kalianyar Wetan ke Polackstraat (Sulung) lalu ke Jalan Kepanjen 1, lulus tahun 1950 (namanya SMPN II). Karena tidak ada yang membeayai hidup saya, saya harus bekerja, yang akhirnya bisa menjadi pegawai tetap di Kantor Telegrap Jalan Niaga 1 (sekarang Jalan Veteran). Setelah bekerja itulah saya masuk ke SMA St.Luis Jl. Dr. Sutomo 7 Surabaya, masuk klas 1 tahun 1954 selesai 1956.
Tiap kali ganti tingkatan sekolah saya harus menempuh ujian. Di SR Probolinggo 1946, saya lulus tanpa ujian penghabisan, tetapi ketika masuk klas 1 SMP harus menempuh ujian masuk dengan tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Berhitung, Pengetahuan Umum. Mata pelajaran Berhitung ada dua macam, yaitu Hitung Soal, dan Hitung Bilangan. Hitung soal adalah berhitung yang menggunakan kalimat-kalimat, dan jawabannya pun juga harus menggunakan (menulis) kalimat.
Contoh soal:
Jarak antara
Hitung bilangan, contoh soal:
(1/2X3+2:4+9X1/3)- (1:1/2X1/2X2X3) = ?
Tidak boleh jawaban angka langsung, harus ada proses garapannya.
Untuk menamatkan di SMPN II Jalan Kepanjen
Jumat 11 Agustus 1950, jam 8-10 Bahasa Indonesia (mengarang)
Jumat 11 Agustus 1950, jam 10.30 – 11.30 Ilmu Bumi.
Sabtu 12 Agustus 1950, jam 8 – 9, Sejarah.
Sabtu 12 Agustus 1950, jam 9.30–11.00 Bahasa Indonesia (Pengetahuan Bahasa).
Senin 14 Agustus 1950, jam 10.30-11.30 Ilmu Hayat.
Senin, 14 Agustus 1950, jam 8 – 10 Ilmu Aljabar.
Selasa, 15 Agustus 1950, jam 8 – 10 Ilmu Ukur.
Selasa, 15 Agustus 1950, jam 10.30 – 12 Bahasa Inggris.
Rabu, 16 Agustus 1950 jam 8 – 10 Ilmu Alam.
Jauh sebelum hari H, murid-murid sudah digembleng bagaimana caranya mengerjakan soal-soal itu. Itu Ujian Penghabisan yang pertama kali diselenggarakan setelah Indonesia Merdeka 100% (setelah pemulihan kedaulatan RI). Tentulah keadaan negara masih dalam pemulihan sehabis perjuangan melawan agresi militer Belanda selama 5 tahun (1945-1949). Ujian akan dijaga ketat. Betapa ketatnya, guru kami berseloroh, mungkin dijaga oleh polisi. Seloroh guru itu menjadi bercanda kami, karena rasanya tidak mungkin para peserta ujian dianggap atau dicurigai sebagai orang-orang kriminal.
Berikut saya kutipkan beberapa lembar soal ujian yang harus saya tempuh. Tiap lembar kertas ujian paling atas tentu ada PERHATIAN, yang jadi pedoman bagi peserta ujian bagaimana dia harus mengerjakan pada kertas garapan ujiannya.
Jumat, 11 Agustus 1950
Jam 10.30 – 11.30
ILMU BUMI
PERHATIAN: 1. Tuliskan dahulu nomor ujianmu pada kertas untuk pekerjaan ujian, disebelah atas kanan. 2. Nama tidak boleh dituliskan. 3. Bacalah dahulu soal-soal yang segera dapat dikerjakan dengan tidak melupakan nomor tiap-tiap soal. 5 Periksalah pekerjaanmu sebelum diberikan kepada yang berwajib.
1. Pada zaman yang sudah silam perindustrian di
Negara Tetangga.
Sebutkan sebuah negeri yang terbesar di
Benua-benua lain.
Sabtu, 12 Agustus 1950.
Jam 8 – 9.
SEJARAH
PERHATIAN; 1 Nomor ujian jangan dilupakan. 2. Perhatikanlah sungguh-sungguh hal-ihwal yang ditanyakan. 3. Jawaban harus singkat, tegas dan jelas. 4. Hanya jawabannya sajalah yang harus dituliskan. 5. Periksalah sekali lagi pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada Panitya Pengawas.
Sejarah
Pilih X atau Y.
(X).Bilamana di Pulau Jawa dijalankan aturan tanaman paksa (cultuurstelsel?) Apakah sebabnya? Gubernur Jendral manakah yang harus merencanakan tanaman paksa itu? Terangkan dengan singkat tentang cara-caranya. Apakah akibat tanaman paksa itu untuk penduduk pulau Jawa? Apakah sebab-sebabnya? Bilamana tanaman paksa itu dilenyapkan?
(Y). Bilamana kekuasaan Belanda di
Sejarah Umum.
Pilihlah X atau Y.
(X). Bilamana Napoleon III menjadi kaisar di Prancis? Sebelum menjadi kaisar, Napoleon III berpangkat apa? Siapakah ayahnya? Dan putera siapakah Napoleon II? Napoleon III ikut dalam perang KRIM (dari tahun….- tahun…..) Siapakah lawan-lawannya? Dan siapakah kawannya? (dan seterusnya ada 9 pertanyaan).
(Y). Cavour mula-mula menjadi menteri di
Tata Negara.
Pilihlah X atau Y.
(X) Terangkan perbedaan antara pemerintahan autocratis dan democratis. Apakah yang dimaksudkan dengan dictator? Berilah contoh dua buah negara dengan dictatornya! Sifat yang bagaimanakah yang harus ada pada seorang dictator? Apakah syarat-syarat yang menjadikan suatu Negara? Apakah bedanya pemilihan langsung dan pemilihan bertingkat?
(Y) Pemerintahan R.I.S. berdasarkan “pancasila”. Apakah maksudnya? Apakah dalam pemerintahan R.I.S. yang dapat disebut : eksekutip, legislatip dan juridis? Terangkanlah jawabanmu. Apakah yang disebut warganegara? Berilah contoh. Siapakah yang disebut menteri Negara (minister zonder portefeuille)? Berilah contoh.
Istilah.
Budi Utomo didirikan pada tahun….. oleh….. dan ….. Pada tahun 1927 Ir. Sukarno mendirikan …..Karena dianggap berbahaya beliau diasingkan ke ….. kemudian ke ….. Perkumpulan P.N.I melakukan “non-cooperation” terhadap pemerintah Belanda. Artinya….. Perserikatan Bangsa-bangsa atau ….. didirikan dengan maksud…… K.M.B. ialah singkatan dari …. yang diadakan pada akhir tahun …. di …..
Siapakah?
Pilihlah 5 nomor.
Mc. Arthur? Mr. Van Royen? Mr. Van Maarseveen? Truman? Stalin? Hitler? Mao Tse Tung? Chiang Kay Chek? Hirohito? Bao Dai?
Senin, 14 Agustus 1950.
Jam 8 – 10.
ILMU ALJABAR
PERHATIAN:
Tulislah dahulu nomor ujianmu pada kertas untuk pekerjaan ujian disebelah kanan atas. Nama tidak boleh ditulis. Bacalah dahulu soal ujian ini dengan teliti sebelum pekerjaan dimulai. Buatlah dahulu soal-soal yang menurut pandanganmu yang termudah dengan tidak melupakan nomor tiap-tiap soal. Periksalah pekerjaanmu sebelum diberikan kepada yang berwajib.
Contoh soal: (ada 5 soal)
(3).Banyak suku suatu deret hitung sama dengan banyak suku deret ukur. Suku pertama dan suku terakhir kedua deret itu pun sama pula. Suku kedua pada deret hitung itu ialah 25, suku tengahnya 65 dan jumlah suku-sukunya 455.
Tentukanlah deret ukur itu seluruhnya.
(4)Seseorang berjalan kaki sepanjang jalan yang 16,5 km panjangnya. Setelah ia berjalan sejam, dihitungnya, bahwa ia akan sampai 10 menit lebih lekas, jika ia mulai pada saat itu berjalan ½ km lebih cepat dalam sejam.
Berapakah kecepatannya semula sejam?
Soal (1), (2) dan (5) merupakan hitung bilangan, persamaan, akar dan logaritme.
Selasa, 15 Agustus 1950
Jam 8 – 10.
ILMU UKUR
PERHATIAN:
Tulislah..(dan sterusnya).
Contoh soal: (ada 4 soal)
(2). Didalam segi-tiga ABC sisi-sisi b dan c berbanding sebagai 2:1. CB disambung dengan sebuah garis BD = CB. Buktikanlah , bahwa AD adalah garisbagi dari sudut-luar sudut A.
(4). Lukiskanlah segi-tiga ABC kalau diketahui: a) alas AB, b) garisberat CD dan c) sudut AZB (Z = titik-berat segi-tiga ABC).
Selasa, 15 Agustus 1950
Jam 10.30 – 12.
BAHASA INGGRIS
Paling atas ada PERHATIAN: Tulislah dahulu nomor ujianmu dll.
Soal dibagi menjadi 5 bagian, yaitu: (1) Translation, (2) Put the verbs in the right form! (3) Full in with one suitable word. (4) Full in with “shall” or “will”. (5) Make sentensces.
Contoh soal:
Translation: (ada 5 soal/kalimat).
(3) Kartini’s struggle was to uplift the position of the women.
(5) She died in 1904, but her spirit continues living.
Put the verbs in the right form! (ada 10 soal/kalimat).
(4). As a small boy he ….. Bagus Burham. (to call).
(7). Wijaya Kusuma ….. to bring happiness. (to believe).
Fill in with one suitable word. (ada 10 kalimat).
(1) He ….. go with me?
(5). He is the …. Boy of the 3rd class.
Fill in with “shall” or “will” (ada 5 kalimat).
(1) I …. be glad to go with you, if you ….. call for me.
(3) …. you go with me? I …..
Make sentences with the word: “working” (ada 3 soal).
(1) as noun, (2) as verb, (3) as adjective.
Use the word “work” in sentences. (ada 2 soal).
(1) as verb, (2) as noun.
Rabu, 16 Agustus 1950.
Jam 8 – 10.
ILMU ALAM
PERHATIAN: Tulislah dahulu nomor ujianmu (dll).
Contoh soal:
LISTRIK (ada 5 pertanyaan)
(a) Terangkanlah dengan sebuah gambar, bagaimana aliran listerik melalui lampu.
(d) Apakah artinya lampu itu dari 220V, 99 W, 125 Dkl.
MAGNEET. (ada 6 soal)
(c) Sebutlah perbedaannya antara sifat besi dan baja, jika logam ini dibuat magneetis?
(d) Apakah yang disebut anker? Apa gunanya?
CAHAYA (ada 4 bagian, tiap bagian ada beberapa pertanyaan).
(1) Apakah sesungguhnya cahaya itu? Besar manakah frequentie cahaya dan frequentie bunyi?
(2) Cahaya putih dapat diuraikan menjadi beberapa macam warna. A) Alat apakah yang dipergunakan untuk menguraikan itu? B) Sebutkanlah warna dari spectrum itu berturut-turut.
BUNYI (ada 5 pertanyaan).
(3) Terangkanlah apa yang dimaksud dengan: satu getar, amplitudo, gelombang getar, waktu getar, frequentie.
(5) Terdiri atas macam bunyi manakah lagu-lagu musik dan nyanyian itu?
LAIN-LAIN (ada 6 pertanyaan)
(2) Sebuah gabus dari 38,4 gr. Dijadikan satu dengan sebuah besi kecil. Benda seluruhnya ini melayang di dalam alkohol. Berapakah volume besi tadi? BD gabus, besi dan alcohol berturut-turut = 0,24, 7,8 dan 0,8.
(3) 30 gr. air dari 50 derajat C dan 20 gr. air dari 100 derajat C dan 10 gr. es dari 0 derajat C disatukan sehingga es jadi air. Berapakah temperatur tersebut? Panas pencairkan es = 80.
Begitulah beberapa contoh soal Ujian Penghabisan yang saya tempuh ketika saya harus lulus SMPN II (Jalan Kepanjen)
Menempuh Ujian Penghabisan atau Ujian Negara saya jalani juga ketika saya harus lulus dari SMAK St.Luis 1956, yang juga harus diikuti oleh sekolah-sekolah swasta lain kalau hendak memperoleh ijazah kelulusannya. Pada tahun-tahun itu banyak juga dari SMPN maupun SMAN yang tidak lulus (tidak lulus 100%), namun dari SMAK St.Luis dalam beberapa tahun berturut-turut selalu lulus 100%.
Jadi Ujian Penghabisan sekolah atau sekarang istilahnya UNAS sudah dilaksanakan sejak zaman-zaman saya. Sudah jamaklah. Tapi akhir-akhir ini banyak yang tidak setuju dengan UNAS, dan ketika UNAS dilaksanakan banyak rekadaya untuk meluluskan pelajarnya dengan berbagai akal, sehingga menimbulkan tindak keonaran. Misalnya ada guru yang membocorkan jawaban ujian.
Kalau cara menyelenggarakan Ujian Penghabisan seperti yang saya tempuh, bagaimanakah para guru atau calo membocorkan ujiannya? Ujian yang saya tempuh tidak mungkin jawabannya dibocorkan dengan mengirim SMS, karena peserta harus menulis kalimat atau proses perolehan hasil harus ditulis dalam kertas ujian.
Ketika menempuh ujian SMPN tahun 1950 tersebut di atas, bersama sekolah saya ada Cak Kadaruslan, sekarang jadi Ketua Pusura Surabaya.
Tiga orang hasil terbaik dari sekolah saya (SMPN II Surabaya) ujian tahun itu adalah Sidharta, Muljono, dan Wardiman.
Sidharta, saya tidak begitu kenal, karena dari sekolah lain (HBS Jl. Gentengkali 33), yang masuk sekolah saya hanya untuk mendapatkan ijasah SMPN. Setelah itu dia kembali belajar di HBS.
Muljono, rumahnya di Lapangan Putroagung, tetangga saya, tempat kami bermain hockey (pelajar SMPN II mendirikan perkumpulan hockey Perhopi). Muljono kemudian lulus dari IPB Bogor, lalu bekerja sebagai ahli pertanian di
Wardiman (juga bermain hockey) adalah Wardiman Djojonegoro, mantan Menteri Pendidikan, yang tulis Pak Darmaningtyas, setelah jadi Menteri Pendidikan istilah SDM banyak digunakan (diadopsi) untuk mengganti istilah “manusia”, yang mengakibatkan pola pendidikan nasional menjadi sesat (baca PENDIDIKAN YANG MENYESATKAN, Kompas 2 Mei 2008, atau klik www.ppsjs.blogspot.com).
Demikianlah pengalaman saya menempuh ujian penghabisan sekolah. Mudah-mudahan pengalaman saya ini bisa dijadikan perbandingan dengan penyelenggaraan UNAS SMP yang sekarang sedang diselenggarakan untuk meningkatkan pemerataan kecerdasan bangsa. Amin.
Suparto Brata
Sugeng Riyadi,Mbah. kulo sanget remen Mbah taksih kiat lan emut sedaya prekawis wonten th 1950-an. Kulo sanget bombong ing manah saget ningali Mbah ingkang majeng lan luhur ing penggalih lan pamikiran nipun. Mugi-mugi Mbah dipun paringi panjang yuswo , tansah bagas waras lan saget makaryo .