Home » catatan You are browsing entries filed in “catatan”

Lahirnya Karesidenan Surabaya

Memperingati 17-8-1945 tahun 2012 LAHIRNYA KARESIDENAN SURABAYA Tulisan S.Hardjadinata, kisah sekitar tanggal 17 Agustus 1945 di Surabaya bersama para pejabat pemerintahan Kota Surabaya. Pada waktu itu penulis ada di Surabaya. Sebagai salah seorang pengurus Badan Pembantu Prajurit (BPP) yang diketuai Doel Arnowo. Keadaan dalam Kota Surabaya biasa saja pada awal Agustus itu. Perang Dunia ke-2 [...]

| | Read More »

Bersekolah Untuk apa ?

001

Orang pinter seluruh dunia pasti membaca buku dan menulis buku. Mari kita produksi massal putra bangsa berbudaya membaca buku dan menulis buku pada umur awal sekolah 12 tahun. Dan diajari berbagai huruf dan berbagai bahasa asing dan daerah, jangan hanya bisa berbahasa satu bahasa Indonesia saja. Membaca buku dan menulis buku itu mengubah takdir. Andai [...]

| | Read More »

Surat Dari Jerman

003

| | Read More »

REMBUK TUGU PAHLAWAN

scan0001

KAMIS, 9 DESEMBER 2010 Semanggi Room Graha Pena, Jawa Pos, Surabaya Nama saya BUKAN ABUBAKAR BAWASIR dari Ngruki, BUKAN SYEH PUJI dari Ungaran. Nama saya Suparto Brata, lahir di SURABAYA (DELTA) PLAZA, dekat MONUMEN KAPAL SELAM, hari Sabtu Legi Februari 1932. Saya hidup dengan kiat hidup menulis buku (sastra). Masyarakat sastra TIDAK MUDAH DILIHAT, DAN [...]

| | Read More »

PASARTURI HINGGA 1982

pas0005

Oleh Suparto Brata, pensiunan pegawai pemkot Surabaya. Asal mula Pasarturi. “Di Kembang Sri, Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dengan menyeberangi Bengawan. Dari 300 pengikutnya tinggal 12 orang saja. Yang lain ditangkap dan dibunuh oleh pasukan Jayakawang. Dengan letih, lesu dan putusasa Raden Wijaya melanjutkan pelariannya ke utara. Sampai di Desa Kudadu, kedatangannya disambut dengan ramah [...]

| | Read More »

Dari Surabaya untuk Indonesia

walikota

foto: Suparto Brata sedang memberikan makalah Kronologis Peristiwa Surabaya Agustus-Desember 1945. * Kota Surabaya mendapat julukan Kota Pahlawan jelas karena jasa-jasa gerakan para bonek (bondo nekad) serentak Arek-arek Surabaya dalam Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Gerakan para Bonek membela negara Indonesia setelah diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 diawali dari kebenciannya kepada orang-orang Belanda yang [...]

| | Read More »

BERSEKOLAH UNTUK APA?

100_0965

Saya masuk sekolah tahun 1938, zaman Belanda. Di sekolah desa, Angka Loro, di Sragen. Sekolah Angka Loro adalah sekolah yang paling rendah. Bahasa pengantar bahasa Jawa, 5 tahun tamat. Tidak diajar bahasa Belanda. Pada zaman itu mencari murid di desa agar mau masuk sekolah sangat susah. Banyak sekali anak desa teman-temanku bermain tidak mau masuk [...]

| | Read More »

DAIDANCHO KATAMHADI

Dari artikel saya “Surabaya 63 tahun yang lalu” ada comment dari seorang Cousin begini: Saya sedang mencari segala info tentang seseorang yang belum pernah saya lihat dan itu kakek saya, Katamhadi. Bisakah bapak membantu saya? Tulisan berikut adalah pengetahuan saya tentang Katamhadi.

| | Read More »

INDONESIA REPUBLIK TANPA SASTRA

Mencari

BAHAN pokoknya sama: pengajaran sastera Indonesia di sekolah lanjutan. Budi Darma dalam kertas kerjanya mengutip ejekan Paul Theroux: Indonesia, Republik Tanpa Sastra. Sastera terpencil dari sebagian besar manusia Indonesia. Dan peserta seminar agaknya setuju dengan ini. Rasa was-was menghinggapi para pembicara dalam Seminar Pengajaran Sastera Indonesia di Sekolah Lanjutan yang berlangsung tanggal 11 � 12 [...]

| | Read More »

REPUBLIK JUNGKIR BALIK

cooltext439297486

Novel bahasa Indonesia Suparto Brata 2009 Saya punya tetangga, sepasang suami-istri. Istrinya bekas pelacur, suaminya bekas pelengganannya. Hidupnya rukun bahagia. Namun, dilanda gegernya zaman, Si Suami disekap di penjara. Si Istri terpaksa hidup kembali menjual tubuhnya. Maka, saya tulislah riwayatnya menjadi cerita pendek dengan judul Kembali Ke Pangkalan, dimuat di majalah SIASAT (Jakarta, redaksi Rosihan [...]

| | Read More »